Edisi Pagi dengan Televisi
"Ma... Ivi," ucapnya lima menit yang lalu. Kala Malaikat Kecilku, membuka kedua mata imutnya dari dunia mimpi.
"Assalamu'alaikum." balasku, sambil mengulurkan tangan kananku untuk dia jemput mencapai hidung bangirnya.
"Alam." jawabnya sambil mencoba bangun, kemudian menyambut uluran tanganku.
"Ivi, Ma!"
Tanpa menunggu lebih lama lagi, kucolokkan kabel televisi ke saklarnya, mengambil remote dan menekan angka 6 untuk tayangan kartun di pagi hari.
'Tolong, jangan bertanya, mengapa tidak memilih channel 11 saja. Di sana pun terdapat tayangan kartun?'
Serial Winnie dan Pooh pun berlangsung, ternyata baru saja dimulai. Baby Boy mulai bertingkah.
"Emot.. Emot!" sambil menunjuk remote televisi yang tergeletak di atas meja.
Aku menggeleng, praktis.
"Emot! Ma!!! Emot!" teriaknya, dan suaranya terlebih menggelegar kala hari masih pagi, sunyi seperti ini.
"Energen?"
"E'eh.." jawabnya, sambil manggut-manggut mirip burung pelatuk yang sedang beraksi mematuk pohon.
Sekali lagi aku beraksi, tapi, "Ma, endong! Gen! Ambing"
Kugendong bocah dengan berat 12,5 kg ini, menuju tempat di mana biasa aku meletakkan berbagai persediaan makanan. Dia meraih minuman sereal tersebut, memegang sebungkus sambil ketawa-ketiwi, "Gen."
"Ihsan turun ya?" pintaku sembari mencoba menurunkannya.
"Emoh, endong!"
"Itu.. Kartunnya mulai, duduk dulu ya." rayuku.
Dia beralih ke siaran kartun yang sedang berlangsung, duduk dengan tenang, membuatku segera mengolah Energen tadi. Baru saja airnya masuk ke dalam gelas, teriakannya kembali cetar membahana, "EMOT, Ma!"
Nowhere, Februari 2014
Pernah dipublish di grup KBM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar