Puisi untuk Acara Peringatan 19 September 2014
Pada ufuk singsing timur pejantan tanpa kokokannya, kicauan burung gereja senyap tak seperti biasa
Gemuruh langkah beribu asa menegakkan pelbagai senjata; arit, parang, bambu runcing-lah terutama
Tak gentar
Tekad nyalang bakar tiap semangat menggeliat tak bersarat
Komando Bung Tomo menggelegar
gelorakan lantang di medan perang sang pejuang rakyat
"Ini negeriku, ini tumpah darahku, bumiku, tanah yang kupijak dari alit hingga kini. Jangan rampas milik kami!" Doktrin kuat yang menancap lekat dalam tiap lafal mereka menjelang perang.
"Allahu Akbar! Allahu Akbar!" Pekik pematah mental para kompeni; sekutu-pukul mundur dan robek lah bendera warna biru!
Merah putihku berkibar dengan gagah, itu dulu!
Dua warna perlambang berani dan suci, tak bermakna lagi
Ingat kah masa penjajahan, arek Suroboyo bersusah payah mengalahkan tentara Belanda?
Kita terlena pada wajah rupawan dan sempurna gemerlap kota
Saat nurani buta nyatanya, kita terkungkung penjajah dari sesama
Merahku berani---kuatkan hati dengan segunung prestasi
Putihku suci---kembali bersih dengan toleransi
Arek Suroboyo pasti BISA!
Surabaya, 11 September 2014
Note: Dibaca waktu acara dengan Pak Ananto memperingati tanggal 19 semptember..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar