Pesawat!
Hari ini Abi dan Ummi pergi ke rumah sakit, waktu mereka kontrol dan mengambil obat. Adanya kartu BPJS membuatnya sedikit terbantu---walau tak jarang obat yang dipakai obat paten, demi kesembuhan mereka dengan segera. Jadi, aku dan Ihsan tinggal berdua di rumah.
Mumpung rumah sepi, bersih-bersih jadi tenang. Tak ada yang seliweran, Ihsan pun duduk tenang setelah kuberikan semangkuk sup kentang-wortel-bakso favoritnya buatan tanteku di sebelah rumah. Tak ketinggalan segelas Milo hangat dari Rais kapan hari. Hmmmm, jika mengingat perjuangannya demi mengantar ke rumah, batinku. Next time akan kuceritakan lebih lanjutnya, Insyaallah.
Kembali lagi ke aku dan pangeran kecil yang merasa home alone. Kala sibuk menyapu, dia nyeletuk, "Mom... pesawat! Itu pesawat!"
Sebenarnya yang dilihat itu helikopter milik pabrik rokok yang kebetulan sedang melintas, rupanya Ihsan masih belum bisa membedakan jenis pesawat.
"Itu namanya helikopter, Sayang."
"O.. helikoptel? Bukan pesawat ya, beda?"
"Pesawat juga, tapi pesawat kan jenisnya banyak. Liat pesawatnya Ihsan, kan beda." ujarku sambil mengambil mainan pesawatnya yang sudah terlihat banyak sambungannya.
Baby boyku terlihat manggut-manggut, "oh, kalo ini pesawat, ya. Kalo yang tadi helikoptel?"
"Kan di game Lego, Ihsan sudah tau helikopter bentuknya kaya apa." Ekali lagi dia menganggukkan kepala mungilnya.
"Besok Ihsan belikan helikoptel ya, Mom. Ya... ya.. ya..."
"Iya, minta Umi yah."
"Mom, ayo telpon Abi. Minta belikan helikoptel sekalang!" Aku cuman senyum sambil bilang mau nerusin bebersih.
Surabaya, Oktober 2014