Lampu telah menyala sejak satu jam lalu, televisi sudah keras dengan tayangan dari PPT jilid 6 entah jilid 7 tahun ini. Namun Ican masih belum beranjak dari indahnya buai mimpi.
"Ican ga mau puasa?" bangunku lagi, melihat jam sudah mendekati pukul 4 pagi.
"Nutrisarinya Mommy abisin ya?" godaku lagi, dia mulai bereaksi, namun hanya mulet. Meregangkan badannya kemudian pindah posisi tidur.
Namun, beberapa menit kemudian dia terduduk dan beringsut dari ranjang, mendekatiku.
Alhamdulillah, Ya Allah.
"Minum air putih dulu," Ican pun mengambil gelasnya.
Tapi, bukan nasi dan mie yang diambilnya, tapi pepaya. Baru beberapa gigitan, bruug.
"Loh, Ican kenapa?" tanyaku khawatir.
"Ican masih ngantuuuk!" Loalah, selesai begitu saja?
"Ican ayuk sahur, kalo ga mau sahur nanti Atuk marah loh!" ucapan tanteku sontak membuatnya membuka mata dan dengan sigap duduk dan siap bersantap sahur hingga imsak menyapa, tinggal menghabiskan minumannya, tak lupa pula menanti subuh dengan membaca doa niat berpuasa dan bermain tab.
Ketika adzan berkumandang, dia bergegas meminta wudhu. Dan Mommnya ini baru tersadar, sedari tadi Ican makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu!
Sidoarjo, 07 Juni 2016
Ican's Diary